Muncul Penyakit Misterius di Jakarta Akibat Tikus, Menkes Minta Masyarakat Tak Khawatir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit misterius di Kecamatan Cilandak, Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan dilaporkan berasal dari tikus. Terkait kemunculan penyakit tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tak perlu khawatir.
Masih diselidiki, Menkes mengatakan penyakit yang diduga berasal dari hewan belum bisa dipastikan. Hal ini jarang sekali terjadi, sehingga dia meminta agar masyarakat bisa membedakan mana virus dari manusia dan hewan.
"Sekarang jadi karena lagi Covid-19 semua virus itu jadi hot topik kaya kuku dan mulut. Harus dibedakan antara virus di hewan dan manusia. Nah virus yang berbahaya seperti flu burung, SARS-CoV-2 itu memang loncat dari hewan ke manusia, itu sangat jarang," kata Menkes di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menjelaskan kedelapan pasien di Cilandak tersebut memiki gejala yang mengarah kepada penyakit chikungunya.
Hal tersebut berdasarkan hasil swab dari sampel tikus dan melihat gejala yang dialami. Di antaranya bintik-bintik merah, nyeri panas.
"Kita melakukan kewaspadaan dini pememeriksaan swab dari tikus, karena ada laporan dari warga kalau di sana ada delapan orang kena. Ternyata pas tim kami turun melakukan penyelidikan epidemiologi, kecenderungan gejalanya ke chikungunya," jelas Maxi.
Sebelumnya, tim petugas epidemiologi dari Kementerian Kesehatan melakukan pengecekan ke lokasi. Dengan mengambil sampel beberapa tikus dari lokasi.
Beberapa sampel tikus kemudian diserahkan ke Laboratorium Institusi Pertanian Bogor untuk penelitian lebih lanjut. Di sisi lain, Menkes Budi akan bekerja sama dengan Menteri Pertanian untuk melakukan surveilance.
Lihat Juga: Hari Pertama Audisi Indonesian Idol XIII Jakarta, Peserta Ini Lolos usai Bawakan Lagu Virzha
Masih diselidiki, Menkes mengatakan penyakit yang diduga berasal dari hewan belum bisa dipastikan. Hal ini jarang sekali terjadi, sehingga dia meminta agar masyarakat bisa membedakan mana virus dari manusia dan hewan.
"Sekarang jadi karena lagi Covid-19 semua virus itu jadi hot topik kaya kuku dan mulut. Harus dibedakan antara virus di hewan dan manusia. Nah virus yang berbahaya seperti flu burung, SARS-CoV-2 itu memang loncat dari hewan ke manusia, itu sangat jarang," kata Menkes di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menjelaskan kedelapan pasien di Cilandak tersebut memiki gejala yang mengarah kepada penyakit chikungunya.
Hal tersebut berdasarkan hasil swab dari sampel tikus dan melihat gejala yang dialami. Di antaranya bintik-bintik merah, nyeri panas.
"Kita melakukan kewaspadaan dini pememeriksaan swab dari tikus, karena ada laporan dari warga kalau di sana ada delapan orang kena. Ternyata pas tim kami turun melakukan penyelidikan epidemiologi, kecenderungan gejalanya ke chikungunya," jelas Maxi.
Sebelumnya, tim petugas epidemiologi dari Kementerian Kesehatan melakukan pengecekan ke lokasi. Dengan mengambil sampel beberapa tikus dari lokasi.
Beberapa sampel tikus kemudian diserahkan ke Laboratorium Institusi Pertanian Bogor untuk penelitian lebih lanjut. Di sisi lain, Menkes Budi akan bekerja sama dengan Menteri Pertanian untuk melakukan surveilance.
Lihat Juga: Hari Pertama Audisi Indonesian Idol XIII Jakarta, Peserta Ini Lolos usai Bawakan Lagu Virzha
(dra)